Asal Cuap : Pemimpin

Sewaktu kecil saya sering mendengar cerita dari bapak atau pak dhe saya tentang Presiden RI pertama sekaligus Proklamator kita, Soekarno. Jika Soekarno pergi kemana pun maka rakyat Indonesia akan menyambutnya dengan gegap gempita. Jika Soekarno sedang berpidato, maka segenap rakyat Indonesia akan mendengarkannya penuh perhatian. Soekarno adalah presiden yang dicintai rakyatnya.


Setelah era Soekarno berakhir, berakhir pula kedekatan rakyat Indonesia dengan pemimpinnya. Presiden Soeharto memimpin Indonesia dengan tangan besinya dan tak membangun sistem pemerintahan kecuali untuk mempertahankan kekuasannya selama mungkin.

Berakhirnya era Soeharto yang mencekam selama 32 tahun menandai era reformasi yang pada masa transisinya dipimpin oleh Presiden Habibie. Era transisi reformasi memakan waktu 16 tahun dan empat presiden memimpin Indonesia dalam kurun waktu 16 tahun itu. Dimulai dengan Presiden Habibie yang menggantikan Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada Pemilu Presiden tahun 2014, melalui pemilu yang demokratis, terpilih Ir. Joko Widodo menjadi presiden ke 7. Ini adalah era di mana Indonesia kembali mendapatkan pemimpin yang dekat dan dicintai rakyatnya.

Joko Widodo atau Jokowi adalah sosok pemimpin yang gemar untuk turun langsung melihat semuanya dari dekat, mendengar sendiri semua dari rakyatnya tanpa perantara. Ia adalah pemimpin yang mengedepankan pendekatan langsung sehingga rakyatnya merasa dipedulikan dan didengarkan.

Sejak ia dilantik menjadi presiden, rasa optimis mewarnai semua sendi kehidupan bernegara. Semangat untuk menjadikan negara yang besar ini benar-benar besar merasuki jiwa rakyat Indonesia.

Kini, setelah hampir dua tahun memimpin, Jokowi sudah berhasil menanamkan pondasi pembangunan yang kuat di mana infrastruktur secara masif dibangun, penguatan sistem keamanan, penguatan ekonomi dan penguatan keamanan di laut serta perbatasan juga dibangun.

Hal ini membangunkan kesaadaran seluruh rakyat bahwa kita adalah bangsa yang besar dan selayaknya bersikap sebagaimana bangsa yang besar.

0 komentar:

Posting Komentar