Asal Cuap : Kakek Nenek dan Nenek Moyang

Jika hari ini kakek dan nenek anda masih hidup, seberapa sering anda meluangkan sedikit waktu untuk berbagi cerita dengan mereka, atau minimal salah satu dari mereka?

Saya percaya banyak dari anda yang dekat dengan kakek dan nenek, atau kakek, atau nenek. Tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa banyak di antara kita yang tak terlalu peduli akan keberadaan mereka.

Dengan ayah ibu kita, kita beda generasi. Tapi karena belum terlalu jauh, kita dan ayah ibu kita masih "lumayan nyambung".

Sedangkan dengan kakek nenek kita, jaraknya sudah cukup jauh. Masa muda mereka ada di masa yang bagi kita adalah jaman dulu dalam arti sebenarnya. Sementara mereka biasanya begitu bangga dengan "keduluannya" yang mereka anggap sebagai masa yang lebih baik dibanding "jaman kita" saat ini.

Seringkali itulah pemicu "ketidaknyambungan" kita dengan kakek dan nenek. Tidak heran jika itu membuat sebagian di antara kita kurang dekat dengan kakek nenek.

"Lagu seperti itu kok didengar, berisik tidak karuan!"

"Makanan sekarang aneh-aneh, namanya aneh, rasanya aneh!"

"Lha wong cuma dekat saja kok naik sepeda motor, anak sekarang memang pemalas!"

"Anak sekarang kecil-kecil pada pacaran, dulu selesai dinikahkan aku baru melihat seperti apa kakekmu!"

"Mau sekolah saja kok dandan seperti mau kawin!"

Kira-kira begitulah biasanya komentar yang umum terdengar dari kakek nenek. Bagi mereka hampir semua hal sepertinya salah. Kata mereka mestinya tak begitu, karena dulu mereka tak begitu.

Kita biasanya langsung menempatkan diri sebagai wakil generasi sekarang dan hampir selalu ingin menepis cemoohan mereka. Itu hal yang wajar dan normal.

Mereka dan kita kemudian sama-sama "keukeuh", dan terciptalah ketidakasyikan.

Tapi kita sebagai yang muda jangan baper. Setiap orang di setiap generasi memiliki romantikanya sendiri terhadap puncak jaman di puncak kehidupannya.

Jaman modern saat kakek nenek kita muda, bagi kita akan terlihat kuno. Begitu juga kemodernan saat ini, hari ini di puncak kehidupan kita. Akan terlihat kuno juga bagi cucu-cucu kita nanti. Karena kemodernan terus melaju dan percayalah, kita akan membanggakan apa yang kita alami saat ini dihadapan cucu-cucu kita, dan mereka menepisnya.

Maka jika kita mau memberi ruang sedikit saja untuk mereka membanggakan jamannya, itu akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Terkadang ada cerita mereka yang berhubungan dengan sejarah penting. Atau hal penting yang ingin kita tahu di masa mereka muda, yang berhubungan dengan sejarah.

Lagipula kita ada karena lantaran keberadaan mereka, sangat tidak elok jika kita tak menganggap penting keberadaan mereka hanya karena mereka selalu gemar membanggakan kejadulannya dan terkadang komentarnya terasa mencemooh generasi kita.

Kurang nyambung tidak bisa lantas menjadi pembenaran kita untuk tak mempedulikan mereka. Kita ada karena lantaran keberadaan mereka.

Hormatilah kakek nenek, hormatilah nenek moyang.


0 komentar:

Posting Komentar